Apabila karena sesuatu hal seseorang tidak bernafas lagi, sel-sel tubuh segera menderita karena kekurangan zat asam. Sel-sel otak akan mengalami kerusakan total apabila tidak mendapat zat asam selama 5 menit.
Ada dua alat tubuh yang bekerja sama untuk menyediakan zat asam bagi sel-sel tubuh, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-parulah yang mengolah zat asam dari udara. Jantunglah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh setelah diisi dengan zat asam.
Sama saja keadaannya jikalau paru-paru atau jantung tidak bergerak untuk sementara. Dalam keadaan seperti ini, nyawa pasien dapat diselamatkan dengan cara pernafasan buatan sehingga paru-paru bergerak, atau dengan merangsang jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh, sampai keduanya mengalami proses yang normal. Untuk menjaga agar darah tetap mengalir, lihat Jantung, Cara Merangsangnya. Di bawah ini diberikan beberapa cara mengaktifkan paru-paru.
Dalam setiap kecelakaan yang menyebabkan ketidaksadaran, lihatlah apakah dada pasien kembang kempis karena bernafas. Kalau tidak, berikanlah pernafasan buatan. Bertindaklah segera.
A. Pernafasan Buatan Dari Mulut ke Mulut.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
1. Jikalau sang korban ada di dalam ruangan yang dipenuhi dengan asap dan gas, pindahkanlah dia ke tempat udara segar.
2. Baringkan dia dalam posisi terlentang di atas tanah, lantai atau tempat tidur.
3. Keluarkan benda-benda asing dari dalam mulutnya dengan menggunakan jari-jari atau saputangan. Lakukanlah ini paling lama sepuluh detik.
4. Selipkan sebelah tanganmu di bawah lehernya dan angkat setinggi-tingginya agar leher bagian depan terentang dan dagunya menunjuk ke atas.
5. Tempelkan mulut Anda di atas mulutnya lalu hembuskanlah udara ke dalam paru-parunya sampai dadanya mengembang. Tutuplah lobang hidungnya dengan pipi atau dengan jari-jarimu. Apabila pasien itu seorang anak kecil, Anda dapat meniupkan nafas melalui mulut dan hidungnya sekaligus. Jangan lupa bahwa paru-parunya tidak dapat menampung udara sebanyak yang ditampung paru-paru orang dewasa. Berhati-hatilahjangan terlalu penuh paru-parunya.
6. Angkatlah muka Anda dan dengarkan udara yang sedang keluar. Sekalipun pasien tidak sadar, dia akan mengeluarkan nafas itu. Jikalau tidak ada udara yang keluar, Anda belum berhasil memasukkan udara ke dalam paru-parunya. Bila demikian halnya, tariklah dagunya ke atas (supaya deretan gigi pada rahang bawah lebih tinggi daripada yang di atas) dan cobalah sekali lagi. Perhatikan bahwa dagunya menunjuk ke atas.
7. Jikalau Anda masih belum dapat memasukkan udara ke dalam paru-parunya, miringkanlah tubuhnya dan tamparlah dia beberapa kali pada punggungnya dengan pengharapan agar benda apa saja yang menyumbat tenggorokannya dapat meloncat keluar. Bagi seorang anak kecil, peganglah kakinya dan angkatlah dia dengan kepalanya ke bawah. Tamparlah punggungnya dengan keras; kemudian bersihkan mulutnya kalau ada sesuatu yang menyumbat.
8. Segera setelah Anda dapat memasukkan udara ke dalam paru-parunya, ulangilah ini setiap lima detik (dua belas kali dalam satu menit dengan mengangkat muka dan setiap kali dia menghembuskan nafas itu.
9. Antara pernafasan buatan, mintalah bantuan. Suruhlah seorang memanggil ambulans atau seorang dokter atau siapapun regu penyelamat. Suruhlah seorang mencari selimut atau jacket agar tubuhnya tetap hangat.
10. Teruskanlah pernafasan buatan dengan mulut ke mulut sampai pasien itu bernafas sendiri, atau paling sedikit dua jam sebelum dokter memastikan bahwa dia sudah tiada. Banyaklah nyawa yang sudah diselamatkan setelah ditolong selama satu jam lebih.
B. Metode Sylvester yang Sederhana
Jikalau pernafasan dengan mulut ke mulut tidak mungkin dilakukan, metode ini dapat digunakan walaupun kurang berhasil.
Ada dua alat tubuh yang bekerja sama untuk menyediakan zat asam bagi sel-sel tubuh, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-parulah yang mengolah zat asam dari udara. Jantunglah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh setelah diisi dengan zat asam.
Sama saja keadaannya jikalau paru-paru atau jantung tidak bergerak untuk sementara. Dalam keadaan seperti ini, nyawa pasien dapat diselamatkan dengan cara pernafasan buatan sehingga paru-paru bergerak, atau dengan merangsang jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh, sampai keduanya mengalami proses yang normal. Untuk menjaga agar darah tetap mengalir, lihat Jantung, Cara Merangsangnya. Di bawah ini diberikan beberapa cara mengaktifkan paru-paru.
Dalam setiap kecelakaan yang menyebabkan ketidaksadaran, lihatlah apakah dada pasien kembang kempis karena bernafas. Kalau tidak, berikanlah pernafasan buatan. Bertindaklah segera.
A. Pernafasan Buatan Dari Mulut ke Mulut.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
1. Jikalau sang korban ada di dalam ruangan yang dipenuhi dengan asap dan gas, pindahkanlah dia ke tempat udara segar.
2. Baringkan dia dalam posisi terlentang di atas tanah, lantai atau tempat tidur.
3. Keluarkan benda-benda asing dari dalam mulutnya dengan menggunakan jari-jari atau saputangan. Lakukanlah ini paling lama sepuluh detik.
4. Selipkan sebelah tanganmu di bawah lehernya dan angkat setinggi-tingginya agar leher bagian depan terentang dan dagunya menunjuk ke atas.
5. Tempelkan mulut Anda di atas mulutnya lalu hembuskanlah udara ke dalam paru-parunya sampai dadanya mengembang. Tutuplah lobang hidungnya dengan pipi atau dengan jari-jarimu. Apabila pasien itu seorang anak kecil, Anda dapat meniupkan nafas melalui mulut dan hidungnya sekaligus. Jangan lupa bahwa paru-parunya tidak dapat menampung udara sebanyak yang ditampung paru-paru orang dewasa. Berhati-hatilahjangan terlalu penuh paru-parunya.
6. Angkatlah muka Anda dan dengarkan udara yang sedang keluar. Sekalipun pasien tidak sadar, dia akan mengeluarkan nafas itu. Jikalau tidak ada udara yang keluar, Anda belum berhasil memasukkan udara ke dalam paru-parunya. Bila demikian halnya, tariklah dagunya ke atas (supaya deretan gigi pada rahang bawah lebih tinggi daripada yang di atas) dan cobalah sekali lagi. Perhatikan bahwa dagunya menunjuk ke atas.
7. Jikalau Anda masih belum dapat memasukkan udara ke dalam paru-parunya, miringkanlah tubuhnya dan tamparlah dia beberapa kali pada punggungnya dengan pengharapan agar benda apa saja yang menyumbat tenggorokannya dapat meloncat keluar. Bagi seorang anak kecil, peganglah kakinya dan angkatlah dia dengan kepalanya ke bawah. Tamparlah punggungnya dengan keras; kemudian bersihkan mulutnya kalau ada sesuatu yang menyumbat.
8. Segera setelah Anda dapat memasukkan udara ke dalam paru-parunya, ulangilah ini setiap lima detik (dua belas kali dalam satu menit dengan mengangkat muka dan setiap kali dia menghembuskan nafas itu.
9. Antara pernafasan buatan, mintalah bantuan. Suruhlah seorang memanggil ambulans atau seorang dokter atau siapapun regu penyelamat. Suruhlah seorang mencari selimut atau jacket agar tubuhnya tetap hangat.
10. Teruskanlah pernafasan buatan dengan mulut ke mulut sampai pasien itu bernafas sendiri, atau paling sedikit dua jam sebelum dokter memastikan bahwa dia sudah tiada. Banyaklah nyawa yang sudah diselamatkan setelah ditolong selama satu jam lebih.
B. Metode Sylvester yang Sederhana
Jikalau pernafasan dengan mulut ke mulut tidak mungkin dilakukan, metode ini dapat digunakan walaupun kurang berhasil.